Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. Es krim tidak lain berupa busa gas yang terdispersi dalam cairan yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada lima komponen penyusun, yaitu krim, skim, air, gula, dan stabilizer. Kadar air dalam es krim antara 60-62%, jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat. Untuk bisa creamy, 60-62% itu sudah ukuran yang teruji. Dengan demikian maka kadar bahan kering adalah 38-40%. Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur. Jenis-jenis penstabil yang biasa digunakan dalam frozen dessert terbagi menjadi beberapa kategori yaitu a protein misalnya gelatin, b plant exudates misalnya arabic, ghatti, karaya, dan tragacant ums, c sed gums misalnya locust carob bean, guar, dan psyllium, d microbial gums misalnya xanthan, e seaweed extract misalnya agar, alginat, dan karagenan, f pectin misalnya low dan high methoxyl, g selulosa misalnya Carboxy Methyl Cellulose CMC, dan lain-lain. Membuat ice cream menggunakan metode kondensasi Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara kimia dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks atau dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan menggabungkan partikel-partikel larutan atom, ion, atau molekul menjadi pertikel-partikel berukuran koloid.Caramembuat es krim yang lembut ~ 1152020 Semua bahan yang digunakan untuk membuat es krim sangat sederhana dan mudah didapatkan. Bahkan saat ini sudah semakin banyak kreasi es krim dengan berbagai varian yang menggugah selera. Indeed recently is being searched by consumers around us, perhaps one of you. People now are accustomed to using the
KI. Pengertian Sistem Dispers Dan Sistem Koloid Sistem dispersi adalah system yang terdiri atas dua komponen, yaitu fase terdispersi tersebar dan fase pendispersi penyebar. Sedangkan system koloid adalah system dispers yang bersifat antara homogen dan heterogen. 1. Dispersi kasar suspensi partikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm. 3. Dispersi koloid partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm β 100 nm. 3. Dispersi molekuler larutan sejati partikel zat yang didispersikan berukuran lebih kecil dari 1 nm. Komponen-Komponen Koloid Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium berbedanya hanya ukuran fase terdispersinya. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Perbedaan antara Larutan sejati, Sistem Koloid dan Suspensi Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi 1. ukuran partikel > 1 nm Ukuran partikel antara 1 nm β 100 nm Ukuran partikel < 100 nm 2. satu fase dua fase dua fase 3. jernih agak keruh keruh 4. homogen antara homogen dan heterogen heterogen 5. tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring 6. tidak mengendap Tidak mengendap mengendap 7. stabil stabil tidak stabil 8. amikron, dapat dilihat dengan mikroskop elektron submikoron, dapat dilihat dengan mikroskop ultra micron,dapat dilihat dengan mikroslop biasa 2. JENIS-JENIS KOLOID Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya. β koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. β koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. β koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih. Tabel Macam-macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya Fase Terdispersi Medium Pendispersi Nama Koloid Contoh gas cair Busa, buih Krim, busa sabun gas padat Busa padat Batu apung, karet busa cair gas Aerosol cair Kabut, awan cair cair emulsi Susu, scot emulsion cair padat Emulsi padat Keju, mentega padat gas Aerosol padat Asap, abu padat cair sol Cat, kanji, tinta padat padat Sol padat Intan, kaca berwarna, paduan logam 3. Sifat-Sifat Koloid Sifat-sifat khas koloid meliputi a. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan system koloid. b. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid. Gerak Brown hanya dapat diamati dengan mikroskop. Gerak Brown menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid mempunyai energi kinetic. Gerak Brown c. Adsorbsi Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi penyerapan terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan. Contoh i Koloid FeOH3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. ii Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S-2 Koloid FeOH3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+ Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2- d. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. koagulan e. Elektroforesis Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif. Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell. Elektroforesis f. Dialisis Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semifermeabel. dialisis g. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. Koloid Liofil sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh sol kanji, agar-agar, lem, cat Koloid Liofob sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh sol belerang, sol emas. 4. Krim Dan Gel Krim system koloid emulsi dalam bentuk setengah padat. Misalnya; es krim , krim pembersih, dan lain-lain. Gel system koloid sol dalam bentuk setengah padat. Misalnya; agar-agar, nutrigel, dan lain-lain. 5. Penggunaan Koloid Kegunaan koloid antara lain 1. Dalam bidang restoran untuk pengolahan atau sebagai bahan makanan misalnya; agar- agar, es krim susu, sirop, kecap, dan lain-lain. 2. Dalam bidang kecantikan untuk tata arias wajah, rambut dan kulit, misalnya; hair spray, parfum spray, krim bath, krim pembersih wajah, dan lain-lain. 3. Dalam bidang tata busana, misalnya; sabun cuci, pengharum pakaian, pelembut pakaian, pewarna tekstil, dan lain-lain. 4. Dalam bidang industri,misalnya; untuk memutihkan gula, menghilangkan bau pada minyak goreng, mengendapkan karet , membuat sarung tangan , dan lain-lain. 6. Pembuatan Koloid 1. Cara Kondensasi Cara kondensasi termasuk cara kimia. kondensasi Prinsip Partikel Molekular ββββββΊ Partikel Koloid Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi 1. Reaksi Redoks 2 H2Sg + SO2aq Γ 3 Ss + 2 H2Ol 2. Reaksi Hidrolisis FeCl3aq + 3 H2Ol Γ FeOH3s + 3 HClaq 3. Reaksi Substitusi 2 H3AsO3aq + 3 H2Sg Γ As2S3s + 6 H2Ol 4. ReaksiPenggaraman Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer. AgNO3aq encer + NaClaq encerΓ AgCls + NaNO3aq encer 2. Cara Dispersi Prinsip Partikel Besar Γ Partikel Koloid Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia 1. Cara Mekanik Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan. 2. Cara Busur Bredig Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. 3. Cara Peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi pemecah. Contoh β Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin. β Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan AlOH3 oleh AlCl3 KESIMPULAN Sistem koloid mengandung dua komponen yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi .Jenis koloid ditentukan oleh fase terdispersi dan medium pendis β persinya. Untuk membuat system koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu konden- sasi dan dispersi. Emulsi dalam bentuk setengah pada t disebut krim dan sol dalam bentuk setengah padat disebut gel. LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! Apa yang dimaksud dengan system koloid? Sebutkan perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi! Bagaimana cara membedakan antara larutan sejati dengan system kolid? Sebutkan fase terdispersi dan medium pendispersi dari system kolid berikut asap b. Parfum spray c. kabut es krim e. jelly f. kecap Bagaimana cara membedakan antara system koloid dengan suspensi? Sebutkan 2 contoh system koloid yang banyak digunakan dalam bidang keahlian anda! Bagaimana cara mengetahui bahwa partikel koloid bermuatan listrik? Apa yang menyebabkan partikel koloid mengalami koagulasi? Apa bedanya krim dan gel? Bagaimana cara membuat krim dan gel? Diskusikan Campuran tepung tapioka dan air dapat membentuk suspensi dan juga dapat membentuk sistem koloid sol. Bagaimana cara membuat sistem kolid sol dari tepung tapioka dan air? Diskusikan jawaban anda dengan teman-teman anda!
GSJYE. 460 227 367 154 404 384 272 199 463