Romokalian meminta saya menulis tentang Injil yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XIX Tahun C, yakni Luk 12:32-48. Katanya, "Luc, tolongin deh.". Ia sendiri tidak sempat menyiapkan ulasan karena kesibukan di benua seberang. Yang bisa saya buat ialah sekadar bercerita mengenai pengalaman saya ketika menyusun bagian Injil Hari Minggu kali ini. Mazmur 1281 SETIAP keluarga Kristen memiliki tujuan untuk hidup bahagia. Kebahagiaan menjadi harapan semua orang tanpa terkecuali sehingga ada orang berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan dengan menghalalkan segala cara. Ada yang mencuri, merampok dan korupsi demi memenuhi hasrat diri untuk menikmati kesenangan yang dianggap sebagai kebahagiaan sejati. Tapi ada yang mendapatkannya melalui ketaatan dalam kehidupan yang takut akan Tuhan. Holly Bible Alkitab masuk daftar buku bacaan paling dilarang di Amerika Serikat. The Hufffingron Post Dalam bacaan Firman Tuhan saat ini, pemazmur memberikan dasar yang utama bahwa untuk menikmati kebahagiaan harus hidup takut akan Tuhan dan menuruti jalan atau cara hidup yang ditunjuk oleh Tuhan melalui hukum-hukum-Nya. Takut akan Tuhan berarti menjadikan Tuhan dan perintah-Nya sebagai dasar utama dalam kehidupan keluarga, disertai dengan rasa hormat dan taat kepada-Nya. Bukti hidup takut akan Tuhan antara lain rajin beribadah, berbuat baik, kerja keras, saling mengasihi dan saling mendoakan. Inilah tanda ketaatan dan bukti kita mengasihi Tuhan. Dengan demikian, kebahagiaan akan teralami dalam kehidupan yakni berkat rohani maupun jasmani. Sumber kebahagiaan setiap orang, baik secara pribadi maupun keluarga, kelompok, dan persekutuan tergantung pada kehidupan yang takut akan Tuhan. Sebagai keluarga Kristen, hidup takut akan Tuhan dapat terwujud melalui kehidupan yang saling memberi dan menerima antara suami-isteri, orang tua dan anak, kakak-beradik dan antar sesama sebagai tanda hormat dan cinta kasih. Siap berbagi kehidupan antara suami-isteri baik saat suka maupun duka, saling memberi semangat, saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila kita benar-benar membangun keluarga di dalam kepatuhan dan ketaatan pada Tuhan maka kita akan memperoleh dan menikmati berkat kehidupan, yakni kebahagiaan. Amin. Doa Ya Tuhan, tolonglah kami untuk hidup dalam takut akan Engkau sebagai dasar utama bagi kami untuk menikmati berkat kebahagiaan. Amin. Contohcontoh pemakaiannya terdapat pada Mazmur 115:11 - "Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN," dan Yesaya 11:2,3, di mana takut akan Tuhan disebut sebagai ciri khas sang Mesias. Takut seperti itu meliputi rasa kagum dan hormat kepada. Yang Mahakuasa (Mazmur 2:11 - `Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah
2 Korintus 5 - Paulus adalah rasul Kristus yang hidup matinya hanya untuk Tuhan Yesus saja. Bagi dia, hidup hanyalah kesempatan yang Tuhan beri untuk menyenangkan hati-Nya, memuliakan Dia dan melayani dengan hati yang tulus dan murni. Pendeknya, hati dan hidup Paulus hanya melekat kepada Kristus saja. Karena itu, dia hidup setia dan taat kepada Kristus, bahkan sampai mati karena Dia. Allah sangat mengetahui hati seorang Paulus. Ketika dia meninggalkan cara hidupnya yang lama, dia berobah 180 derajat. Dia hidup takut akan Tuhan. Dia tidak pernah takut dengan apapun kecuali kepada Tuhan Yesus. Renungan Harian Internet Itulah sebabnya, dia menyerahkan seluruh hidupnya untuk Kristus, melayani Dia tanpa kenal lelah dan tanpa takut dengan apapun dan siapapun juga, kecuali kepada Tuhan Yesus saja. Karena bagi dia, hidup dan mati setiap orang diatur oleh Kristus. Dan orang yang hidup dalam Dia, tidak mati apalagi tersiksa selamanya, tapi akan menikmati kebahagiaan kekal bersama Sang Kristus. Itulah sebabnya dalam hidup percayanya dan takut akan Tuhan dia berusaha mendamaikan semua orang dengan Tuhan Yesus. Karena Yesus adalah Raja Damai, yang rela menjadi Manusia, bahkan sebagai Manusia Dia menderita sengsara dan mati tergantung di Kayu Salib untuk menebus dosa seluruh dunia. Oleh kesengsaraan, penderitaan dan kematian-Nya itu, manusia hidup dan memperoleh kedamaian kekal. Maka Paulus mengajarkan semua orang agar hidup berdamai dengan Kristus dalam ketaatan dengan hidup takut akan Dia. Paulus memberi teladan bahwa untuk didamaikan dengan Kristus, maka umat harus hidup takut akan Tuhan. Itulah yang dia yakinkan kepada semua orang. Hidup takut akan Tuhan berarti hidup yang patuh, setia, taat dan hormat kepada Tuhan. Hidup takut akan Tuhan berarti hidup yang tunduk kepada Kristus dan mengagumi dan mengagungkan nama-Nya. Kesetiaan dan ketaatan kita kepada Tuhan, merupakan ukuran hidup kita yang takut akan Tuhan. Paulus menyebutnya bahwa hidup yang takut akan Tuhan berarti hidup dengan hati yang tulus dan bersih, fokus serta tunduk kepada Tuhan. Hati seseorang menentukan ketulusan seseorang yang hidup takut akan Tuhan. Cara hidup Paulus yang takut akan Tuhan membuktikan bahwa dia memiliki hati yang hanya terpaut kepada Allah saja. Dan, Tuhan mengetahui ketulusan hati Paulus dalam mengiring dan melayani Dia. Dia berharap bahwa dengan teladan yang mereka tunjukan akan membuka mata hati umat atau jemaat untuk mengikuti teladan hati dan prilaku kehidupan mereka yang takut akan Tuhan. Demikian firman Tuhan hari ini. "Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu." ay 11 Paulus tahu apa artinya takut akan Tuhan karena dia memraktikan hidup yang takut akan Tuhan. Dia hidup dekat erat melekat dengan Tuhan. Dia sangat taat dan setia kepada Tuhan Yesus. Dia melakukan apa saja dalam situasi dan kondisi apapun dan bagaimanapun, serta di mana saja, hanya untuk kemuliaan Tuhan. Takut akan Tuhan bukan menjauh dari Tuhan. Sebab Tuhan tidak menyeramkan atau menakutkan seperti orang jahat apalagi hantu. Orang yang takut akan Tuhan justeru bergaul erat dengan Tuhan. Hatinya selalu melekat kepada Tuhan. Tuhan mengenal hati yang paling dalam dari orang yang hidup takut akan Tuhan. Karena itu, Tuhan sangat mengenal dan mengasihi orang yang takut akan Dia, karena Dia mengenal kedalaman hati yang paling dalam setiap orang yang takut akan Dia. Dia mengerti setiap masalahnya dan menyelesaikannya menurut cara, kasih dan kuasa-Nya yang ajaib. Orang yang takut akan Tuhan dikasihi-Nya melebihi apapun, karena Tuhan tahu hatinya. Sebagai keluarga dan jemaat Kristen, hiduplah takut akan Tuhan. Milikilah hati yang terus melekat kepada Tuhan. Tuhan mengerti hati dan isi hati serta keinginan hati kita lebih dari kita mengerti tentang diri dan hati kita. Dia menyiapkan dan mengaruniakan berkat kasih karunia bagi kita melebihi apa yang kita harapkan, butuhkan dan inginkan. Asal kita hidup takut akan Tuhan. Turutilah kehendak hati Tuhan. Lakukan segala firman-Nya dengan terus hidup takut akan Tuhan. Lekat eratkan hati kita kepada-Nya. Milikilah hati sebagai hamba sebagaimana yang Dia kehendaki dan kasihilah sesama sesuai perintah-Nya. Dan, layanilah Dia dengan segenap hati. Nantikan dan buktikan sendiri keperkasaan kuasa kasih-Nya, pasti heran dan ajaib terjadi atas hidup kita dan keluarga. Amin DOA Tuhan Yesus, ajarlah kami terus hidup takut akan Tuhan, setia dan taat kepada-Mu, serta selalu melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kami. Berkatilah kami senantiasa dalam segala hal, agar jadi berkat bagi semua orang. Amin
Orangyang takut akan Tuhan pasti siap sedia melayani Tuhan dalam segala hal, tanpa keluh kesah serta hidup dalam kehambaan kepada Kristus. maka aman, nyaman, damai, bahagia, sukacita dan sejahteralah hidup kita dan keluarga. Kita pun akan menjadi berkat bagi banyak orang dan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Amin. DOA: Tuhan Yesus, tuntun kami
Mazmur 34 - Siapa yang tidak ingin hidup bahagia, sejahtera dan damai? Rasanya tidak ada manusia yang tidak menginginkan hal itu. Kalau begitu, bagaimana caranya dan apa kunci agar kita sebagai pribadi maupun keluarga menikmati hidup bahagia, sejahtera, damai dan sejahtera bahkan selamat dalam kekekalan di sorga? Ternyata sederhana saja. Yakni "hidup takut akan Tuhan." Siapapun manusia yang hidup takut akan Tuhan, pasti selamat kekal, bahagia, sejahtera dan damai, baik pribadinya maupun keluarganya di dunia. Dan, orang yang hidup takut akan Tuhan pasti akan menjadi berkat bagi banyak orang, dan hidupnya senantiasa memuliakan Tuhan. Ilustrasi renungan internet Raja Daud mengungkapkan kunci rahasia hidup aman, nyaman, damai, bahagia, sukacita dan sejahtera itu. Ini bukan sekedar ucapan tanpa dasar. Ini adalah kesaksian hidup yang dialami seorang raja, dalam perjalanan dan kembara hidupnya yang penuh tantangan, ancaman dan dikejar-kejar musuh untuk dibunuh. Daud mempraktikkan hidup yang takut akan Tuhan. Maka dia menikmati keselamatan, perlindungan dan pertolongan Tuhan. Ketika dia hidup dalam Tuhan sebagai wujud ketaatan dan rasa takut akan Tuhan, maka meski dia tertindas dan diancam, dia aman dan nyaman dalam lindungan-Nya. Dia melindungi Daud dari segala kesesakan. Muka muram, sedih dan kekuatirkan karena berbagainpersoalan dan tekanan hidup akan bersei-seri karena Tuhan akan menjadi kekuatannya. Tuhan pasti dan sudah terbukti menolongnya dari jerat musuh yang menyeramkan dan mengenaskan. Daud menyaksikan bahwa jika kita hidup takut akan Tuhan, kita akan terluput dari segala mara bahaya. Sebab malaikat Tuhan akan berkemah di sekelilingnya, dan melindungi serta memeliharanya. Sehingga, aman, nyaman dan damailah hidup kita. Karena kuat kuasa kasih tangan Tuhan menyertai dan melindungi kita. Demikian firman Tuhan hari ini. "Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka." ay 6-8 Orang yang takut akan Tuhan, hidupnya selalu tertuju kepada Kristus. Tujuan hidupnya terarah dan tertuju untuk memuliakan dan mengagungkan nama Tuhan. Dia selalu menyenangkan hati Tuhan. Dia jauh dari segala yang fasik, sesat dan yang jahat. Hidupnya penuh kebaikan dan kebajikan karena melakukan segala sesuatu berdasarkan takut akan Tuhan. Wujud takut akan Tuhan adalah setia dan taat melakukan firman Tuhan. Dia pasti melakukan hal-hal yang baik dan benar, mengasihi Tuhan dan sesama. Tidak pendendam, suka menolong orang lain bahkan siap berkorban untuk orang lain. Orang yang takut akan Tuhan pasti siap sedia melayani Tuhan dalam segala hal, tanpa keluh kesah serta hidup dalam kehambaan kepada Kristus. Dia pasti memiliki hati sebagai hamba. Juga, pasti rajin bersekutu, beribadah kepada Tuhan serta tekun berdoa dan gemar membaca firman Tuhan. Itulah karakter orang-orang yang takut akan Tuhan. Itulah juga yang dipraktikkan oleh raja Daud, sehingga dia merasakan dan menikmati segala kemurahan Tuhan. Itulah yang dia saksikan dalam firman Tuhan hari ini. Inilah yang dimazmurkannya sebagai kesaksian sekaligus credonya. Sahabat Kristus, bagaimanakah hidup kita saat ini? Sedang bergumulkah? Lihatlah pengalaman Daud. Meski dia seorang raja, tapi dia mengalami pergumulan yang amat sangat berat. Dia diancam dibunuh, dikejar-kejar tanpa henti. Tapi, dia tetap memandang kepada Allah. Dia terus berharap dan bersandar kepada Allah. Dia hidup takut akan Tuhan. Maka dia menikmati segala perlindungan dan berkat Tuhan. Kitapun demikian. Apapun persoalan hidup kita, janganlah takut. Takutlah kepada Tuhan dengan melakukan segala kehendak-Nya. Setia dan taatlah pada-Nya. Jangan takut. Tuhan bukan hanya menyertai kita, tapi, menjaga, melindungi dan memberkati serta memenangkan kita dalam segala hal. Maka pastilah kita menikmati kebahagiaan dari Dia, Sang Sumber kehidupan. Sebagai keluarga dan pribadi Kristen, marilah kita ikuti teladan Daud. Hiduplah takut akan Tuhan, maka aman, nyaman, damai, bahagia, sukacita dan sejahteralah hidup kita dan keluarga. Kita pun akan menjadi berkat bagi banyak orang dan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Amin DOA Tuhan Yesus, tuntun kami untuk terus hidup takut akan Tuhan, sehingga kami jadi berkat bagi banyak orang dan senantiasa memuliakan nama Tuhan. Amin
TUHANpun tidak akan membiarkan orang yang takut kepada-Nya menderita kekurangan termasuk kelaparan, sebab bagi TUHAN orang yang senantiasa mencarinya pasti akan diberkati-Nya. Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Demikianlah dalam kehidupan keluarga, hendaklah kita selalu mensyukuri apa yang telah diberikan TUHAN kepada kita.
Lori Official Writer Sepanjang kita masih hidup, kita akan selalu diperhadapkan dengan masalah. Suami punya masalah. Istri juga punya masalah. Orangtua punya masalah. Belum punya anak juga bisa jadi masalah. Tapi punya anak juga jadi masalah. Lalu bagaimana kita menjalani kehidupan yang penuh masalah ini? Alkitab menuliskan tentang hal ini di Ulangan 6 7, “…haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Saya dan istri saya setelah menikah, kami merindukan untuk punya anak. Namun dokter memvonis kami bahwa kami akan mempunyai anak paling lama 10 tahun dan paling cepat 2 tahun. Dokter memvonis kami demikian. Tapi, apakah kita mau mendengarkan vonis dokter? Kalau kami waktu itu, sepakat menghormati vonis tersebut karena secara medis memang demikian dan tidak salah. Tetapi kami punya sikap. Kami sepakat, bersehati. Kami berulang-ulang juga saling mengajar satu sama lain sebelum punya anak. Setiap pagi kami bangun jam 4 pagi untuk membangun mezbah. Mungkin ada yang berpikir, “Saya sudah membangun mezbah berkali-kali, bertahun-tahun lalu belum ada terjadi apa-apa. Lalu dimana janji Tuhan? Kenapa ada yang belum ada yang sudah? Kenapa ini terjadi dalam kehidupan saya?” Baca Juga Takutlah Kepada Tuhan Saja Setiap pasangan menikah pasti ingin punya anak. Karena anak adalah batu permata yang melengkapi pernikahan. Tapi untuk menantikan kehadiran anak, Anda perlu menjalani prosesnya. Batu permata diproses dengan luar biasa, berhari-hari, minggu-minggu, tahun-tahun dan berulang-ulang itu tidak gampang. Tetapi ketika ada eksistensi, ketelatenan, tanggung jawab dan keberserahan, maka terbentuklah permata yang indah. Janji Tuhan itu Ya’ dan Amin’. Karena seperti anak Tuhan sendiri, kita menyambut kerajaan Allah. Tapi seringkali kita lupa bahwa sebagai wanita juga, kita suka tidak menjaga makanan. Misalnya saat sebelum menikah atau setelah menikah, sebagian wanita punya kebiasaan mengkonsumsi suplemen atau obat pelangsing. Suka tidak teratur makan dan bekerja terlalu banyak. Dan supaya punya lebih cepat anak, seorang wanita perlu mengambil langkah bijak yaitu mulai memperbaiki pola hidup dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang menghambat kesuburan. Bukan hanya wanita, tapi pria juga bisa lupa bahwa penyebab dia tidak mendapatkan anak lebih cepat mungkin disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaannya di masa lalu seperti merokok, minum, atau mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Bisa jadi ini adalah penghalang untuk bisa segera punya anak. Akibat dari kebiasaan hidup kita, kita harus menanggung konsekuensinya. Tapi apakah Tuhan mengizinkan hal itu terjadi atas hidup kita? Kadang-kadang Iya. Karena Tuhan mau mempersiapkan kita menjadi orangtua yang baik. Ketika pasangan melewati proses yang panjang untuk mendapatkan anak, maka kemungkinan proses yang lebih sulit ke depan pun bisa dihadapi dengan baik. Jadi, jatuh bangun dalam hidup itu wajar. Karena kita bersama dengan Tuhan yang tidak pernah membiarkan kita jatuh terjerembak. Menjadi orangtua bukan perjalanan yang mudah. Ada masanya orangtua juga berbuat salah kepada anak. Ada banyak orangtua yang tidak mau minta maaf kepada anak. Ada banyak orangtua juga yang mendidik anak hanya dengan verbal saja. BACA HALAMAN BERIKUTNYA -> Sumber Halaman 12Tampilkan Semua Ketikaanggota keluarga memelihara rasa takut akan Tuhan, sesuatu yang indah terjadi di dalam keluarga. Keluarga yang kokoh mampu bertahan dari generasi ke generasi karena ketekunan yang diterapkan dalam proses pengajaran. Bagaimana jam doa? Melalui doa kita membawa keluarga, suami, istri, anak2, pekerjaan, study, pelayanan, ucapan syukur Berbicara tentang KeluargaStephen Tong “Keluarga Bahagia” Hal 82Kalau keluarga tidak beres, tidak mungkin yang lain beres dan pasti belum mencapai kebahagiaan yang sungguh-sungguh. Tahun 1965 PBB melakukan suatu konfrensi yang menyelidiki mengapa begitu banyak remaja yang nakal. Mereka mengambil keluarga Tionghoa dan keluarga orang Amerika menjadi Tionghoa mementingkan keutuhan keluarga, sehingga lebih sedikit menghasilkan remaja yang nakal. Tetapi keluarga Amerika berbeda, Amerika kurang memperhatikan keutuhan keluarga, sehingga banyak terjadi perceraian, akibatnya banyak menimbulkan masalah pada anak-anak sehingga anak-anak menjadi ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?1. Ayat 5 • Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap hati.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap akan Allah bukan hanya sekedar tahu tentang Allah, tetapi sungguh-sunguh kita merasakan hadirat-Nya, merasakan pengenalan akan Allah yang benar, akan mengantarkan kitaMengasihi Allah dengan sepenuh hati kita karena kita tau bahwa Allah lebih dahulu akan Allah yang benar, kita melakukan kasih yang tulus tanpa ada akan Allah yang sungguh-sungguh kita mengasihi Allah dengan segenap hati kita, segenap jiwa, segenap kekuatan kita, kita akan melakukanya. Karena kita tau hubungan kita dengan Allah bagaikan ayah dengan anak-anaknya atau bagaikan anak-anak dengan sebaliknya mereka yang hanya sekedar tahu tentang Allah, tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak mengenal sungguh-sunguh.• Mereka akan menjadi orang Kristen yang lemah• Mereka akan menjadi orang Kristen seperti kapal selam, sesekali muncul dipermukaan• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas hujan, kalau ada hujan sudah tidak lagi datang gereja.• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas masalah. kalau ada masalah dalam gereja/dalam keluarga sudah tidak lagi datang ke Gereja• Mereka akan menjadi orang Kristen yang rapuh, lemah karena fondasi mereka sungguh tidak kokoh di dalam sementaraMaka dengan demikian saya percaya bahwa kita akan menjadi orang Kristen yang tangguh, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, mengasihi Tuhan dengan segenap ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?2. Mereka akan mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang Ayat 7• Saat berada di rumah• Saat berada dalam perjalanan• Saat sedang berbaring• Saat bangun tidurArtinyaOrang pertama kali yang mengajarkan pendidikan agama terhadap anak-anak adalah kedua orangtuanya, dan perannya 85% dan 15% disekolah, gereja, pengalaman sendiri, dll...Matthew Henry Hal 607Sering-seringlah katakan Firman kepada mereka, cobalah segala cara untuk menanamkannya ke dalam pikiran mereka, dan membuatnya menembus ke dalam hati mereka. Sama seperti ketika mengasah pisau, pisau itu pertama diasah pada satu sisi dan kemudian pada sisi lain.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu membawa semua anggota keluarga takut akan Tuhan dan menjauhi dosa.• Keluarga yang sukses adalah mampu mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu menerapkan kasih dan keadilan bagi keluarga dan anak-anak hidup seturut kehendak keluarga yang gagal secara spritual rohaniKeluarga yang tidak mampu mengarahkan keluarganya untuk hidup saleh/suci di hadapan Tuhan. Walau pun sukses secara duniawi + sementara.Keluarga yang tidak menjadikan Firman Tuhan dasar hidup mereka, Menurut pandangan sendiriKeluarga yang hidup jauh dihadapan Tuhan, tidak ada ke-intiman dengan Tuhan. Hampa, tidak merasakan hadirat Tuhan.Kesimpulan sementaraMaka dengan demikian marilah kita jadi keluarga yang belajar sebisa mungkin, untuk mengajarkan firman Tuhan secara intens, terus-menerus, sehingga keluarga dan generasi kita, mereka menjadi orang-orang yang diberkati dan hidup takut akan ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?3. Firman Tuhan diikatkan sebagai tanda pada tangan dan menjadi lambang di dahi dan menuliskan pada tiang rumah. ayat 8-9TafsiranPada saat itu Hukum Taurat atau salinan firman Tuhan terbatas dari salinan perkamen. Jadi ditetapkan secara bijak dan saleh bagian hal-hal penting dari hukum Taurat / firman Tuhan itu ditulliskan di dinding rumah, di pintu rumah, di tiang-tiang adalah• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu dan mengenal firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan mereka dapat mengingat firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat mendekatkan diri kepada Allah yang sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat menahan diri dan tidak jatuh dalam berbagai macam dosa.• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu apa yang Tuhan mau dan yang Tuhan tidak suka dari setiap sikap manusia. Dll..Amsal 71-3 menjelasakan1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan akan menjadikan firman Tuhan sebagai landasan hidupnya bukan berdasarkan pengertiannya Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan utama seluruh anggota keluarganya, bukan bersarkan harta, jabatan yang Tong, “Takhta Kristus dalam Keluarga” Hal 91Kunci keluarga bahagia adanya sumai dan Istri yang takut akan Tuhan, sehati-sepikir dan sependat di rumah, istri menghormati suami dan suami mencintai istri.
Inilah15 kutipan ayat Alkitab untuk keluarga yang diberkati, antara lain: Amsal 20:7, Orang benar yang bersih kelakuannya - berbahagialah keturunannya. Amsal 23:24, Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersuka cita karena dia. Mazmur 112:1-3, Haleluya!
Sumber Alkitab / 16 June 2016 Mega Permata Official Writer Ketakutan merupakan hal yang dapat melumpuhkan kemampuan diri kita sendiri, banyak umat Kristen tidak mampu menjalankan perintah Tuhan. Sebagai orang percaya dan sudah ditebus oleh Tuhan yang mengasihi, kita seharusnya tidak mengenal ketakutan, melainkan menjadi berani dan penakluk ketakutan. Berikut adalah tiga alasan kita tidak mengijinkan takut pada apapun, selain takut akan Tuhan;Pertama, Takut kepada hal yang lain membuat kita tidak takut akan TuhanDalam Amsal 910 disebutkan, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Ketakutan atau kekhawatiran akan banyak hal membuat kita lupa pada apa yang sebenarnya penting. Ketakutan akan arwah-arwah atau ketakutan akan penolakan, mengalihkan perhatian kita pada hal yang lebih penting, yaitu Takut akan Tuhan. Jika kita takut pada hal lain, suatu saat kita akan menjadi bodoh, dan cenderung melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Amsal 17 mengatakan, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina himat dan didikan.” Sebagai orang percaya, Takutlah kepada Tuhan Merupakan Perintah TuhanYesus berkata dalam Matius 1028, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” Ayat ini merupakan salah satu Alkitab terdapat kisah-kisah yang dapat kita contoh untuk tidak takut. Seperti Daud yang menghadapi beruang, singa dan Goliat. Ia tidak pernah kalah, ia mampu melewati semua masalah karena Daud mengutamakan Yesus, Takut akan Tuhan, dan karena kekuatan Tuhan, Daud diberi kuasa dan keselamatan. Dan tentunya Yesus sendiri pernah mengalami pencobaan dan penyiksaan yang mengerikan sebelum dieksekusi. Mereka semua tidak takut apapun kecuali pada Allah, dan dengan demikian mereka mampu menghadapi semua. Begitu juga bagi kita!Ketiga, Hanya Tuhan yang layakKetakutan sendiri seperti sesuatu yang kita berikan kepada seseorang atau pada suatu hal yang besar, kuat dan yang kita pandang baik. Semua hal itu seperti kita menyembah ketakutan. Tetapi ingatlah, hanya Tuhan yang layak kita sembah. Kita harus mengerti bahwa takut kepada-Nya dan kebesaran-Nya adalah suatu tindakan penyembahan. Ada sebuah prinsip penting yang harus kita ketahui. Jika kita takut pada hal yang bukan dari Tuhan, kita telah benar-benar menyerahkan diri kita kepada hal tersebut dan kita mengatakan hal itu lebih kuat daripada Allah sendiri, yang artinya adalah dusta. Takut akan Tuhan berarti kita menyerahkan diri kepada-Nya yang telah disebutkan pada Roma 619, dikatakan bahwa, “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk menaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?” Kita harus tahu kepada siapa yang seharusnya akan Tuhan tidaklah sama saat Anda menakuti pada hal yang tidak rasional dari Tuhan. Maksudnya adalah menghormati Tuhan dengan cara menghargai dan mematuhi-Nya. Tuhan adalah Maha Kudus, Allah Maha Adil yang sama sekali membenci dosa. Tetapi pada waktu bersamaan, DIA lah Tuhan yang mengasihi dan melepaskan belenggu-belenggu dosa kita pada akhirnya. Mari kita semua belajar takut akan Tuhan dan menghormati Dia. Sumber ChristianToday/ Halaman 1
9EmX9P. 273 335 416 190 274 402 159 140 345

keluarga yang takut akan tuhan